Malam kita kian berbeza,
Aku mengira kerlipan bintang,
Engkau mengerlip sinarnya terang.
Namun
Masa tidak pernah tersilap aturannya,
Selalu ku kunjung dirimu,
Tanpa jemu,
Tanpa ragu,
Beronak cemburu,
Tanda sayang bertalu
Bak hembusan nafas manusia.
Tiada lambat, tiada cepat,
Hanya hadirnya saat perlu.
Seperti jiwa perlu udara.
Begitu aku perlukan dia.
Buat malam ini, tiada lagi dirimu,
Tapi kita telah janji temu.
Ingin mengira bintang seribu,
Walau selindungnya di balik mentari yang satu.
No comments:
Post a Comment